Umum

Kinerja Fiskal Jatim Membaik, LPS Fokus Amankan Stabilitas Sistem Keuangan

325
×

Kinerja Fiskal Jatim Membaik, LPS Fokus Amankan Stabilitas Sistem Keuangan

Sebarkan artikel ini

INVESTORBISNIS.COM – Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II bersama Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur, dan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Temu Media dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi untuk Menjaga Stabilitas, Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur, serta Mendorong Pemerataan Pembangunan di Tengah Momentum Penguatan Kebijakan Ekonomi Nasional dan Ekonomi Kerakyatan”.

Dalam acara tersebut, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Ibrahim, memaparkan perkembangan perekonomian global, nasional, dan regional. Menurutnya, ekonomi Jawa Timur triwulan III 2025 tumbuh 5,22% (yoy), tetap stabil dibandingkan triwulan sebelumnya (5,23% yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi, serta akselerasi sektor konstruksi, pertanian, jasa pendidikan, dan informasi-komunikasi. Inflasi Oktober 2025 tercatat 2,69% (yoy), masih dalam sasaran nasional 2,5 ± 1%, dengan tekanan utama dari emas perhiasan dan komoditas pangan seperti beras, daging, telur ayam ras, dan bawang merah.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Dalam rangka mengendalikan inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan Natal-Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama BI akan menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada 25 November 2025. Kegiatan ini juga terintegrasi dengan rapat Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) serta Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TP2ED), dengan fokus memperkuat ketahanan pangan, stabilisasi harga, dan percepatan digitalisasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, melaporkan kinerja intermediasi perbankan hingga September 2025 tetap positif. Dana Pihak Ketiga tumbuh 4,81% (yoy), kredit meningkat 3,58% (yoy), dengan kualitas aset dan likuiditas terjaga. Penyaluran kredit terbesar tetap pada sektor rumah tangga, perdagangan, dan industri pengolahan, sementara UMKM mendapat prioritas dengan 37,75% penyaluran kredit. Aktivitas pasar modal juga meningkat, ditandai dengan net buy investor Jawa Timur sebesar Rp7,75 triliun hingga September 2025.

READ  BI Inisiasi Pengembangan Sandbox QRIS Antarnegara Indonesia-Korea Selatan

Yunita menekankan pentingnya inklusi keuangan dan perlindungan konsumen. Hingga Oktober 2025, OJK telah mengadakan lebih dari 3.192 kegiatan edukasi dengan 803 ribu peserta, termasuk program LAKU PANDAI, SIMPEL/KEJAR, dan Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (KPMR). Kolaborasi OJK dalam Indonesia Anti Scam Center (IASC) berhasil memblokir lebih dari 93.819 rekening terkait kejahatan keuangan dengan total dana dibekukan mencapai Rp376,5 miliar.

Kepala Perwakilan LPS II, Bambang S. Hidayat, menegaskan peran LPS dalam menjaga kepercayaan masyarakat melalui program penjaminan simpanan. Hingga September 2025, cakupan penjaminan LPS di Jawa Timur mencapai 99,95% untuk bank umum dan 99,97% untuk BPR/BPRS. LPS juga menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) simpanan rupiah sebesar 25 bps, serta TBP simpanan valas di bank umum mulai 1 Oktober 2025 hingga 31 Januari 2026.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna, menyampaikan realisasi pendapatan negara hingga triwulan III 2025 mencapai Rp180,63 triliun (63,88% dari target), dengan penerimaan perpajakan Rp173,93 triliun dan PNBP Rp6,7 triliun, melampaui target. Belanja negara tercatat Rp92,09 triliun, dengan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp63,45 triliun atau 77,21% dari pagu.

Dalam hal pengelolaan belanja pemerintah pusat, realisasi untuk kesehatan tercatat 58,98%, pendidikan 64,27%, dan infrastruktur 34,73% dari pagu. Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Timur hingga 10 November 2025 mencatat 5,26 juta penerima manfaat, melibatkan 2.942 supplier termasuk UMKM, koperasi, dan BUMDes.

Kegiatan Temu Media ini menegaskan komitmen seluruh lembaga dalam sinergi menjaga stabilitas ekonomi, mendorong pertumbuhan inklusif, memperluas digitalisasi, serta memperkuat perlindungan konsumen dan inklusi keuangan di Jawa Timur. (WEY)