BisnisUmum

Surabaya Jadi Tuan Rumah IFBEX 2025: Pameran Franchise Terbesar Jatim Targetkan 35.000 Investor

207
×

Surabaya Jadi Tuan Rumah IFBEX 2025: Pameran Franchise Terbesar Jatim Targetkan 35.000 Investor

Sebarkan artikel ini

INVESTORBISNIS.COM – Surabaya kembali menjadi magnet dunia bisnis nasional dengan diumumkannya penyelenggaraan International Franchise and Business Exchange Expo (IFBEX) 2025, pameran franchise dan peluang usaha terbesar di Jawa Timur. Acara bergengsi ini dijadwalkan berlangsung pada 28–30 November 2025 di Surabaya Convention Center (SCC) Hall Pakuwon Mall Surabaya.

IFBEX 2025 digagas oleh PT Myevent Promosindo Asia bersama Himpunan Kemitraan dan Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (APTIKNAS), serta DK Consulting Group. Pameran ini didukung penuh oleh sponsor utama, Bank BRI dan PT. Pertamina Persero.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Karen Wiraraharja, CEO PT Myevent Promosindo Asia, menjelaskan bahwa IFBEX digelar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui penguatan sektor franchise, kemitraan, lisensi, keagenan, dan solusi bisnis ritel.

“Kami ingin menjadi jembatan antara para investor dengan brand potensial yang siap berkembang,” ujar Karen saat sosialisasi IFBEX 2025 di Surabaya, Selasa (7/10/2025).

Dengan pertumbuhan industri waralaba di Indonesia mencapai 5 persen per tahun, potensi ekspansi dinilai masih sangat besar. Data Kementerian Perdagangan mencatat omzet bisnis waralaba nasional pada 2024 mencapai Rp143,25 triliun dan berhasil menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja. Sektor Makanan dan Minuman masih mendominasi dengan kontribusi 47,92 persen.

IFBEX 2025 menargetkan lebih dari 35.000 pengunjung dan investor selama tiga hari penyelenggaraan, dengan menghadirkan 105 brand ternama dari berbagai industri. Tiket masuk dibanderol terjangkau, yaitu Rp30.000 per orang, di mana pengunjung berpeluang memperoleh promo menarik seperti potongan investasi hingga ratusan juta rupiah, program cicilan kemitraan, hingga hadiah spektakuler.

Adik Dwi Putranto, Ketua Umum Kadin Jawa Timur, menegaskan arti penting kegiatan ini dalam mencetak wirausaha baru. “Indonesia harus memiliki minimal 8 persen wirausaha dari total penduduk agar bisa menjadi negara maju, sementara saat ini baru sekitar 4 persen,” ungkapnya.

READ  Muzani: Cerutu Jember Tak Kalah dari Kuba, Siap Go International

Menurut Adik, kondisi ekonomi Jawa Timur yang kuat—berperan sebagai hub Indonesia Timur—adalah modal besar untuk pengembangan usaha baru. Kadin pun berfokus mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mandiri dan menciptakan peluang kerja melalui wirausaha, sekaligus didukung oleh lembaga keuangan seperti BRI.

Djoko Kurniawan, Franchise Expert dan Ketua Umum HIKPI, menjelaskan bahwa IFBEX 2025 memiliki perbedaan fundamental dari pameran sebelumnya.

“Biasanya pameran hanya berorientasi jualan. Kali ini kami membangun ekosistem: ada pembinaan, mentoring, hingga kompetisi mahasiswa untuk menumbuhkan pengusaha muda,” jelasnya.

Djoko menyoroti perlunya literasi bisnis, mengingat masih banyak pelaku usaha yang belum memahami perbedaan mendasar antara franchise (waralaba) dan kemitraan biasa. Ia menekankan bahwa calon mitra harus meneliti legalitas, kekuatan brand, lokasi kantor pusat, dan transparansi perjanjian.

“Jangan tergiur bisnis yang menjanjikan cepat untung tanpa pembinaan,” pesannya.

Ia optimis bahwa banyak produk lokal Jawa Timur, seperti bakso, rujak cingur, dan pecel Madiun, memiliki potensi besar untuk menjadi brand nasional jika dikelola dengan manajemen franchise yang profesional.

Selain pameran dan sesi jejaring bisnis yang strategis, IFBEX 2025 akan diramaikan dengan kompetisi pengusaha muda, live music, kampanye artis, dan sesi business networking. Investor yang bertransaksi selama pameran berpeluang memenangkan doorprize spektakuler seperti sepeda motor, emas, dan uang tunai.

IFBEX 2025 diharapkan menjadi ajang strategis untuk memperkuat ekosistem bisnis Jawa Timur dan melahirkan lebih banyak entrepreneur muda yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global. (CQZ)